Meskipun saat ini berdasarkan fakta yang ada kita sudah mulai paham tentang apa yang disebut dengan gangguan mental, akan tetapi masih ada stigma yang beredar tentang hal ini. Orang masih merasa ragu untuk membicarakan tentang kesehatan mentalnya karna takut dicap gila atau disuruh untuk melupakannya saja karna semua itu “hanya ada di kepalanya.” Sebagian orang lain menghindar untuk membicarakan topik ini karna mereka tidak mau terlihat sebagai orang yang lemah atau tidak mampu menangani masalahnya sendiri.

Tahukah saudara kenyataan yang ada di Amerika:
• 14 juta orang meninggal karena kanker setiap tahunnya
• 25 juta orang memiliki gangguan asma
• 29,1 juta orang mengidap diabetes
• 53 juta orang menderita gangguan arthritis
• 61,5 juta orang mengalami gangguan mental.

Bila kenyataannya penderita gangguan mental lebih besar jumlahnya daripada penderita diabetes ataupun asma, mengapa kita harus merasa takut untuk mendiskusikan hal ini?
Ada banyak macam gangguan mental, antara lain: depresi, kecemasan, gangguan stress pasca trauma (PTSD), OCD (obsessive compulsive disorder), gangguan bipolar, dll. Istilah gangguan di atas diberikan berdasarkan hasil diagnosa medikal. Hal itu tidak dapat dikatakan sebagai suatu kelemahan, tetapi merupakan suatu gangguan kesehatan. Kita harus mulai melihatnya seperti itu.

Inilah saatnya kita belajar bahwa adanya ketidakseimbangan kimiawi di otak dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang. Saat kita mulai dapat melihat gangguan mental sebagai suatu penyakit di otak – sama seperti kanker paru-paru adalah suatu penyakit di paru-paru atau arthritis adalah peradangan pada persendian – mungkin dengan demikian stigma tentang gangguan mental ini dapat hilang.

APA YANG TIDAK BOLEH DIKATAKAN

Seringkali orang tanpa sadar mengatakan hal yang menyakitkan dan tidak menyadari bahwa dengan mengatakan hal itu mereka memperbesar stigma yang salah dan juga dapat membuat orang menjadi tersinggung. Di bawah ini ada beberapa contoh pernyataan yang berbahaya:
• “Anda sangat bipolar.” (Mengatakannya pada orang yang “hanya” mengalami perubahan suasana hati / mood).
• “Saya hampir mengalami serangan kepanikan.” (Setelah seseorang menakutinya).
• “Ada apa denganmu, OCD?” (Hanya karna seseorang suka dengan kerapian).
• “Saya sangat depresi karna tidak dapat menemukan sepatu baru yang saya mau.” (Setelah rencana belanja yang gagal).
Kata-kata yang tidak pantas tersebut dapat memperkecil keseriusan masalah dan juga memberi stigma terhadap “penyakit” itu. Walaupun mungkin orang-orang yang mengatakan hal itu tidak bermaksud buruk, namun pernyataan itu dapat melukai atau menghina penderita gangguan mental yang kebetulan mendengarnya.

SAUDARA TIDAK PERLU MERASA MALU

Ide untuk mengkampanyekan #imnotashamed bertujuan untuk menyebarkan pesan bahwa kondisi kesehatan mental seseorang bukanlah untuk menjadikan penderitanya merasa malu. Mereka juga tidak dapat memilih untuk tidak memiliki karakter yang cacat, atau kelemahan yang mereka derita.
Merupakan suatu langkah positif bila seseorang berani untuk membagikan kondisi kesehatan mentalnya tanpa merasa malu dan menyadari bahwa ternyata ia tidak sendiri. Anda dapat membaca pendapat orang lain yang masuk dalam komunitas “saya tidak malu.” Anda dapat ikut bersuara dalam percakapan mereka dengan menceritakan pengalaman anda dalam komunitas #imnotashamed.

BERGERAKLAH MELAMPAUI STIGMA YANG ADA

Apabila saat ini anda sedang berjuang dengan kondisi kesehatan mental anda, di bawah ini ada beberapa langkah penanganannya dan bagaimana cara untuk dapat bergerak melampaui stigma yang ada:
Jangan biarkan rasa takut dihakimi orang menghalangi anda untuk pergi berobat
Banyak orang yang mengalami gangguan mental namun merasa enggan untuk mengakui bahwa mereka butuh bantuan. Ternyata banyak remaja dan dewasa muda yang mulai mengalami gangguan mental di usia 14 tahun. Di usia itu memang seseorang berada di masa yang penuh dengan ketakutan dan kebingungan, suatu periode dimana seseorang merasa bingung dengan apa yang ada dipikirannya. Janganlah biarkan ketakutan untuk di-label sebagai orang yang memiliki gangguan kesehatan mental menghalangi anda untuk mencari bantuan. Pengobatan dapat membantu untuk mengidentifikasi apa yang salah serta dapat mengurangi gejala yang mengganggu anda. Apabila anda memilih untuk mengabaikan masalah ini, hal itu akan terus mengganggu hidup anda.

Jangan percaya dengan stigma

Adakalanya anda dapat menjadi pengkritik terbesar bagi diri anda sendiri. Stigma tidak hanya datang dari orang lain. Bisa saja terjadi tanpa sadar anda salah menilai diri anda sendiri, anda berpikir bahwa kondisi anda hanyalah pertanda bahwa anda merupakan pribadi yang lemah, atau anda harus berusaha mengatasi masalah anda sendiri dan tidak memerlukan bantuan orang lain.

Jangan menyamakan diri saudara dengan penyakit saudara

Diri saudara bukanlah penyakit. Jadi jangan pernah berkata, “saya bipolar.” Yang benar katakanlah, “saya penderita bipolar.”
Cobalah untuk menemukan komunitas pendukung dan bicarakan masalah saudara dengan seseorang. Apabila saat ini saudara tidak memiliki seorangpun yang dipercaya untuk membicarakan kondisi ini, kami memiliki mentor secara on line yang dapat menjaga kerahasian saudara dan tanpa biaya, mentor kami akan dengan senang hati mendukung saudara.

Bicarakanlah

Jangan pernah takut untuk bersikap terbuka. Dengan bersikap terbuka sebetulnya anda dapat membantu diri anda dan juga orang lain. Dengan membicarakan tentang pengobatan yang anda jalani dan juga berbagai perjuangan yang anda lakukan, bisa saja hal itu dapat menginspirasi orang lain dengan masalah yang sama agar mereka mau mencari bantuan dan mereka juga disadarkan bahwa mereka tidak sendiri dalam perjalanan mereka untuk meraih kesembuhan.

Lihatlah stigma sebagai ia adanya – Abaikan

Orang-orang yang suka menghakimi dan percaya dengan stigma yang ada tentang gangguan mental hampir semua mereka biasanya tidak paham betul tentang apa yang dimaksud dengan “gangguan kesehatan mental” yang sebenarnya.

BAGAIMANA CARA MEMBANTU TEMAN DENGAN MASALAH GANGGUAN MENTAL.

Apabila anda memiliki kenalan dengan masalah gangguan mental, di bawah ini ada beberapa informasi yang dapat membantu anda untuk melakukan perubahan.
• Cobalah mempelajari lebih dalam tentang masalah gangguan mental.
• Milikilah keberanian untuk mengoreksi orang yang berbicara tentang gangguan mental dengan cara menghina atau salah.
• Tetaplah fokus pada orang yang ditolong, bukan pada penyakitnya.
• Sediakan cinta, perhatian, semangat untuk orang yang sakit tanpa menghakimi.


Apabila anda kebetulan memiliki gangguan mental, salah satu mentor kami akan dengan senang hati membantu anda dengan tetap menjaga kerahasiaan dan tanpa dipungut biaya. Anda hanya perlu menekan tanda “connect” di bawah ini.

Statistik kesehatan diambil dari cdc.gov
Artikel asli dipublikasikan di THEHOPELINE@




Artikel ini ditulis oleh: Dawson McAllister

Photo Credit: Larm Rmah