KELUAR MASUK PENJARA

Aku berada di ruang isolasi lagi - memikirkan bunuh diri, sendirian dengan pikiran yang tidak dapat lagi kukubur. Aku menghadapi penyesalan mendalam akan apa yang telah kulakukan dan orang seperti apa diriku ini. Jika aku terus menelusuri jalan ini, aku tahu aku akan melukai lebih banyak orang dan segera mati. Tetapi satu ketakutan melebihi ketakutan yang lain membuatku tak berdaya.

Bagaimana jika aku tidak akan dapat melihat putriku lagi?

Aku masuk tahanan ketika ia berumur dua setengah tahun, segera sesudah itu, aku masuk penjara. Tidak ada kunjungan satu kali pun selama 2 tahun sesudahnya. Aku tidak tahan memikirkan bahwa ia bertumbuh tanpa ayah seperti yang kualami, atau dia belajar memanggil lelaki lain dengan sebutan “Ayah” - terutama karena aku berada di balik jeruji bersama beberapa pedofil (pelaku kejahatan terhadap anak-anak).

Sendirian di sel berukuran 6 kali 9, aku sampai pada titik menyerah, untuk sungguh berjanji mengubah hidupku apapun yang terjadi. Aku bertekad untuk menjadi bagian dari hidup putriku lagi. Aku akan berjuang sekuat tenaga untuk mewujudkannya.

Anda dapat mengatakan bahwa aku mulai menelusuri jalan ke penjara di usia yang masih sangat muda.

Aku tumbuh di Iowa dengan satu kakak laki-laki dan satu adik perempuan. Sebagai anak yang berkemauan kuat dan keras kepala, aku melakukan apa pun yang kuinginkan dan tidak mempedulikan apa kata ibuku. Tidak ada tindakan yang mempan untukku. Aku semakin memburuk.

Aku masih memiliki beberapa bekas luka di punggungku dari pukulan yang kuterima.

Aku adalah anak yang licik. Aku ingat bahwa aku suka bermain dengan api. Suatu kali, ketika aku berumur sekitar 6 tahun, aku menyambungkan sebaris kembang api dan menaruhnya di kotak krayon. Aku pikir kembang api itu akan meledak dalam kotak itu dan tetap berada dalam kotak, tetapi kotak itu meledak dan membakar seluruh jendela.

Aku tidak pernah suka otoritas, atau orang kulit putih, dan aku tidak menghargai perempuan. Jadi kalau engkau berkulit putih, memiliki otoritas, dan seorang perempuan, aku sungguh-sungguh tidak menghargaimu. Ini menyebabkan masalah segera ketika aku masuk sekolah. Merasa bosan dan bersikap menentang, aku menjalani dua taman kanak-kanak - dan mendapat banyak pukulan di pantat saat pulang ke rumah. Kenyataannya, di akhir masa sekolahku, aku telah menjalani 3 sekolah dasar, tiga sekolah menengah, dan 2 sekolah menengah atas.

Dan sering, hukuman untukku lebih dari sekedar pukulan di pantat. Keluarga ibuku berasal dari Mississippi, keturunan budak, jadi mereka memegang beberapa mentalitas budak dan memiliki gaya pengasuhan anak yang otoriter. Engkau tidak boleh membantah atau bertanya. Engkau hanya melakukan apa yang dikatakan kepadamu. Mencoba untuk keluar dari jalur berarti aku mendapat pukulan di lebih banyak tempat.

Aku dihajar dengan banyak benda: kabel sambungan, kabel telpon, dan benda-benda lain di rumah. Aku ingat mendapat masalah di sekolah dan pulang rumah berpikir akan langsung dihajar. Tidak, ibuku akan menunggu sampai dia memandikanku, dan begitu aku kering, aku dipukul di pantat. Tidak hanya ibuku; para bibiku juga menghukumku dengan berat. Aku masih memiliki beberapa bekas luka di punggungku dari pukulan yang kuterima.

Kupikir aku mati sebagai anak-anak. Aku menyembunyikan jiwa anak-anak dalam diriku dan sungguh tidak peduli tentang apa pun atau siapa pun. Aku tidak ingat pernah menjadi anak-anak seperti teman sekolahku. Aku terburu-buru bertumbuh untuk segera keluar dari rumah.

Aku tidak tahu siapa ayahku sesungguhnya selama sebagian besar masa kecilku, walaupun aku memiliki ayah tiri - ayah dari adik perempuanku. Ia mengerjakan pekerjaan konstruksi di luar kota dan hanya pulang rumah di beberapa akhir minggu. Tetapi ketika ia datang, ia sering bersikap keras. Ia menghukumku lagi bahkan setelah ibuku sudah menghukumku.

“Bukankah ia mirip denganmu?” Mereka berkata. Kemudian mereka mengatakan terus terang: “Darryl bukanlah pamanmu. Ia adalah ayahmu.”

Tetapi ketika aku berumur sekitar dua belas tahun, nenek, ibu dan bibiku memintaku duduk dan mereka mengatakan, “Kami memiliki hal penting untuk disampaikan padamu.” Kemudian mereka mulai menunjukkan foto seorang laki-laki yang kukenal sebagai Paman Darryl. Ia biasa datang kadangkala mengunjungi nenek. “Bukankah ia mirip denganmu?” Mereka berkata. Kemudian mereka mengatakan terus terang: “Darryl bukanlah pamanmu. Ia adalah ayahmu.”

Aku bingung. Aku sungguh tidak mengerti. Aku tidak punya ikatan atau ketergantungan emosional dengannya. Ia tidak pernah membawaku. Aku sungguh tidak pernah berpikir siapa sebenarnya ayahku. Aku hanya menerima ayah tiriku sebagai ayahku walaupun aku tidak terlalu menyukainya. Tetapi setelah aku tahu, aku mulai peduli. Aku ingin berada di dekat ayah kandungku dan mengenalnya.

Tetapi pada saat itu, aku terlibat banyak masalah. Selama 2 tahun aku lari dari rumah dan dikirim ke tempat perlindungan anak-anak muda dan pusat penahanan. Lebih mudah bagi ayahku untuk tidak terlibat, dan aku tidak tahu apakah ia sebenarnya ingin terlibat. Ketika aku berumur 13 tahun, ia membuat beberapa upaya, tetapi pada saat itu aku sudah keluar masuk banyak tempat tahanan anak.

Aku mencuri sepeda, bergaul dengan anak-anak yang lebih tua yang adalah anggota geng bernama The Vice Lords. Pilihan-pilihanku menjerumuskanku ke jalan yang sangat buruk. Aku teringat satu peristiwa secara khusus. Aku menemukan seikat ganja di sebuah selokan dan membawanya pulang, tetapi kemudian ibuku menemukannya tanpa kuketahui. Ia berkata ia perlu ke kantor polisi untuk mengurus sesuatu dan aku harus menemaninya. Tetapi ketika ia sampai di sana, ia menunjukkan ganja itu pada polisi dan membawaku pada masalah besar dengan polisi.

Jujur saja, aku berpikir ibuku hanya takut dan berusaha melindungiku. Ia adalah perempuan baik yang tidak merokok, minum-minum, atau suka pesta. Ia begitu kuatir bahwa aku berteman dengan gerombolan yang buruk. Ia pikir aku akan kecanduan dan akhirnya mati. Jadi, melihat ke belakang, aku tidak menyalahkan dia.

Tetapi aku marah padanya. Ia biasa berkata padaku, “Preston, kamu dapat menceritakan apa pun padaku.” Tetapi kemudian ia tetap membuat laporan pelarian tentang aku dan memanggil polisi dan membuatku dikirim kembali ke tahanan. Budaya hip hop awal 1990-an di mana aku tumbuh memiliki peraturan ini tentang mengadu - kamu jangan bilang ke siapa pun, jangan pernah! Jika kamu melakukannya, itu adalah bentuk terburuk dari pengkhianatan.

Aku ingat satu hari pernah melonggarkan semua baut ban sedan Thunderbird milik ibuku, karena aku merasa dikhianati. Aku ingin menyakitinya sebagaimana ia menyakitiku. Aku tidak tahu cara lain. Hari berikutnya, ia naik sedan itu seperti biasanya dalam perjalanan panjang untuk bekerja, tetapi bersyukur pada Tuhan, ia tidak apa-apa. Bannya tetap terpasang. Aku begitu bodoh. Ia bisa saja mendapat celaka dan meninggal.

Karena aku sangat sering keluar masuk pusat tahanan dan rehabilitasi, maka orang-orang tidak terkejut ketika aku masuk penjara pertamakalinya di tahun 2003 pada usia 18 tahun. Aku dihukum karena menjual dan menggunakan obat terlarang dan dijerat hukuman 20 tahun, yang kujalani 4 tahun.

Ketika aku keluar penjara, aku ingin berubah, tetapi sulit karena setiap orang yang kukenal masih menjual obat terlarang, merokok, minum minuman keras, dan tindak kejahatan geng. Segera setelah dilepas, aku bertemu ibu dari putriku. Aku memiliki putri di tahun 2008. Tetapi aku melihat teman-temanku memelihara anak-anak mereka dengan menjual obat terlarang, jadi itulah yang kulakukan.

Ketika ia masih balita, aku menepikan kendaraanku “sembarangan” dan petugas menemukan 3 ons ganja. Aku kemudian didakwa dengan kepemilikan ganja dengan niat mengedarkannya dan masuk penjara lagi ketika aku berumur 23 tahun. Karena aku memiliki tindak berat pidana sebelumnya, aku dituntut 15 tahun penjara.

Jadi hari itu, hampir dua tahun sesudahnya, ketika aku berada di ruang isolasi karena berkelahi, aku tidak bisa menyalahkan siapa pun, kecuali diriku sendiri. Aku dapat melihat ke mana pilihan-pilihanku membawa keseluruhan hidupku. Itulah saat ketika aku melepaskan kesombonganku dan berteriak minta tolong pada Tuhan.

Aku tidak ingin menjadi ayah seperti apa yang ayahku lakukan padaku.

Dua bulan sesudah itu, aku mendapat kabar bahwa ibu dari putriku telah mengajukan permohonan kunjungan sehingga putriku dapat datang dengan bibiku untuk mengunjungiku. Aku melihat putriku untuk pertama kalinya setelah lebih dari dua tahun. Dalam kunjungan pertama itu, ia duduk denganku sepanjang waktu tetapi tidak banyak berkata-kata. Ia belum sungguh-sunggun mengenalku. Tetapi bersamanya membuatku lebih bertekad untuk membersihkan kelakuanku dan menjadi bagian dari hidupnya.

Aku tidak ingin menjadi ayah seperti apa yang ayahku lakukan padaku. Aku tahu bahwa pada akhirnya itulah keputusan yang harus kubuat. Aku dapat jatuh kembali pada pilihan yang mengerikan, tetapi putriku kemudian akan bertumbuh tanpa ayah, atau lebih buruknya, tahu bahwa aku ayahnya, tetapi aku tidak bisa datang menemuinya. Ia bisa saja berpikir bahwa aku tidak mengasihinya atau peduli padanya. Anak-anak kecil membuat asumsi. Aku dulu melakukannya.

Aku bebas tahun 2012, tetapi ketika aku menolak untuk kembali pada ibu putriku sebagaimana diharapkannya, ia menjauhkan putriku dariku. Jadi aku bekerja untuk membayar tunjangan anak dan tagihan layanan kesehatan untuk seorang anak yang aku bahkan tidak bisa menemuinya.

Aku belum mampu membeli tempat tinggal sendiri supaya putriku bisa datang mengunjungiku, jadi aku keluar dan mendapat pekerjaan dengan gaji yang layak dan menyewa sebuah rumah dengan dua kamar tidur. Aku menata satu kamar tidur dengan sebuah ranjang, mainan, dan pakaian yang kubeli untuk putriku. Kemudian aku memperjuangkan di pengadilan. Itu adalah proses selama 18 bulan, tetapi aku berhasil mengatasi keberatan demi keberatan dan akhirnya diberi hak asuh bersama dan akses 50% pada putriku. Ia menghabiskan setiap minggu bersamaku sekarang.

Ia tidak akan kehilangan figur ayah. Adalah sebuah sukacita dan kehormatan untuk menjadi bagian dalam hidupnya dan melihatnya bertumbuh, dan mengetahui bahwa laki-laki seperti apa aku sekarang ini adalah tipe orang yang semoga ia cari ketika nantinya ia ingin mencari laki-laki. Aku bukanlah ayah yang sempurna, tetapi kupikir aku telah menjadi ayah yang cukup baik.

Mungkin, seperti aku, Anda belum benar-benar memiliki seorang ayah dan Anda membuat beberapa pilihan yang buruk. Jika Anda melihat hidup Anda berputar di luar kendali dan Anda ingin memutarnya, aku mendorong Anda untuk mencari bantuan. Sangat penting untuk memiliki orang dalam hidup kita untuk membantu kita percaya bahwa kehidupan yang lebih baik itu adalah mungkin - bahwa kita dapat berubah, satu pilihan yang baik, sehari demi sehari. Jika Anda merasa seperti melawan iblis Anda sendirian, ada para mentor rahasia dan cuma-cuma yang akan senang berjalan bersama Anda dan mendorong Anda melangkah masuk ke masa depan terbaik Anda. Silahkan tinggalkan informasi kontak Anda di bawah ini dan seorang dari tim kami akan segera menghubungi Anda.


Anda tidak perlu menghadapinya sendirian. Isilah formulir di bawah ini dan salah satu mentor kami akan segera membalas. Ini bersikap rahasia dan cuma-cuma.

Para mentor kami bukan konselor. Mereka adalah orang biasa yang bersedia berjalan bersama dengan cara yang penuh kasih dan hormat.

Photo Credit Johnny Silvercloud

Kamu tidak melakukan perjalanan ini sendiri. Bicaralah kepada mentor. Ini bersifat rahasia dan gratis.

Masalah ini dapat menjadi berat untuk dihadapi. Jika kamu sedang berpikir untuk merugikan diri sendiri atau orang lain, tolong baca ini!

Silakan isi form di bawah ini supaya kami dapat menghubungimu.

Jenis kelamin:
Usia:

ami menanyakan jenis kelamin dan usia untuk menugaskan mentor yang tepat buatmu. Masa berlaku & Kebijakan privasi.